Awal pernikahan
Awal
pernikahan ku yang bahagia dan romantis telah berlalu, sudah lama dan kini yang
terasa hanyalah hampa dan bosan.
Sampai
akhirnya aku bertemu dengan seorang wanita muda yang membuat hidupku terasa
berwarna dan aku berselingkuh. Aku semakin jarang berada di emosiku selalu naik
jika bicara dengan istriku, dan dia menyadari semua perubahanku.
Dia mulai
mencurigaiku dan akhirnya mebgetahui perselingkuhanku dengan gadis lain. Kami
bertengkar hebat itu membuatnya menangis setiap hari.
Sampai
akhirnya kami akan bercerai karena pacarku terus mendesak agaraku mau
menikahinya.
Istriku
sangat terpukul akan keputusan itu dan akhirnya diamenyetujui keputusan ini
dengan 1 syara.
Daimemintaku
menggendongnya keluar pintu setiap pagi, selama 1 bulan terakhir sebelum kami
bercerai, awalnya aku sangat kebertan namun dia berkata : saat hari pernikahan
kita kamu menggendongku masuk kedalam ini dan kini kita akan bercerai mak
gendonglah aku keluar pintu. Aku merasa dia agak berat karena sudah lama aku
tidak menggendongnya. Hari-hari berlalu dan aku merasakan dia semakin ringan
dan aku berpikir bahwa mungkin karena aku sudah terbiasa lagi. Namun kumudian
aku menyadari bahwa itu karena dia semakin kurus, kulihat wajahnya yang dulu
cantik kini tampak lesu dan sembab karena setiap hari bdia menangis menahan
sakit.
Tiba-tiba
hatiku terasa begitu sakit dan pada hari terakhir aku tidak menggendongnya keluar,
dia bertanya menggapa hanya tinggal 1kali saja aku tidak mau menyelesaikan itu
untuknya,
Aku tidak
dapat menahan air mataku dan memeluknya, maafkan aku....
Bisakah aku
mendapatkan 1 kesempatan lagi darimu? Dia memelukku dan menangis. Kemudian dia
berkata, ya.. untuk itulah aku melakukannya.
Aku menemui
pacarku dan memutuskan hubungan kami. Satu tamparan keras kudapat darinya.
Namun aku juga mendapatkan kembali istriku untuk selamanya yang tidak akan
pernah aku sia-siakan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar